Selasa, 29 Oktober 2013

karya pemuda


10 Karya Anak Bangsa Indonesia yang Membanggakan

Baru-baru ini sekelompok anak muda Indonesia yang kreatif mampu membuat film animasi pendek yang diunggah di youtube.com dengan judul “Pada Suatu Ketika“. Film animasi pendek ini mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. Ini menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia yang berprestasi dan mampu bersaing dengan dunia luar. Berikut ini adalah 10 karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan.
10 karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

10. Alat Pembasmi Kanker Otak dari MITI

Kanker otak juga disebut sebagai “silent killer” karena penderita penyakit ini biasanya langsung akut seperti yang diderita komedian Indonesia, Epi Kusnandar. Kanker otak sangat berbahaya berbagai usaha dan penelitian telah dilakukan untuk menyembuhkan kanker otak. Salah satunya adalah dengan yang dilakukan oleh Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) yang bekerja sama dengan CTech Laboratory yang berhasil menemukan alat pembasmi kanker otak. Cara kerja alat pembasmi kanker otak ini adalah dengan menerapkan metode listrik statis dan sudah diujikan oleh penderita kanker otak kecil. Setelah diaplikasikan selama dua bulan pasien tersebut dinyatakan sembuh total. Metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa Indonesia yang akan menjadi terobosan dalam dunia kedokteran.
Alat Pembasmi Kanker Otak dari MITI, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

9. PC Tablet Wakamini

Seakan tidak mau ketinggalan dengan vendor-vendor raksasa (seperti Samsung, Apple, LG, dll) yang mengeluarkan produk device mereka (seperti PC Tablet, smartphone, notebook dll), Indonesia meluncurkan PC Tablet Wakamini. Wakamini adalah karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan dan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar. Zyrex sebagai produsen peralatan komputer Indonesia memproduksi PC Tablet Wakamini MP 1291 series Multi Touch dan Wakatobi Mini 963 yang diklaim 100% buatan Indonesia dengan harga berkisar 3 juta rupiah.
 PC Tablet Wakamini, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

8. Laptop Axioo

Laptop atau notebook sudah menjadi device yang paling banyak digunakan. Indonesia patut berbangga karena salah satu karya anak bangsa yang mampu bersaing dan menembus jajaran produk dunia dan menjadi salah satu produk yang mengadopsi prosesor Intel Core generasi kedua. Produk tersebut adalah Axioo. Axioo Neon HNM menjadi notebook 14 inci pertama di dunia yang sudah menggunakan teknologi prosesor yang sebelumnya disebut Sandy Bridge. Axioo adalah salah satu komputer merek lokal yang didirikan oleh Samuel Lawrence dan Singgih Salim.
Laptop Axioo, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

7. KRI Krait 827

Indonesia dengan wilayah perairan yang luas memiliki banyak kapal perang sebagai pertahanan dan keamanan negara. Kapal perang Indonesia didominasi oleh produk-produk dari Amerika, Belanda dan Jerman. Namun kini Indonesia sudah mampu memproduksi kapal perang yang dibuat oleh putra-putri bangsa Indonesia. KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) Krait 827 adalah hasil kerjasama TNI AL melalui Fasharkan (Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan) Mentigi dan PT Batan Expressindo Shipyard (BES), Tanjung Guncung. KRI Krait 827 berbahan baku aluminium, bertonase 190 DWT dengan jarak jelajah sekitar 2.500 Mil. Dilengkapi dengan radar dengan jangkauan 96 Nautical Mil (setara 160 Km) dengan system navigasi GMDSS area 3 dengan kecepatan terpasang 25 Knots, yang semuanya adalah 100% karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan.
KRI Krait 827, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

6. Mobil ESEMKA

Karya anak bangsa Indonesia kali ini sangat membanggakan. Siswa SMK 1 Singosari Malang mampu membuat sebuah mobil yang diberi nama Mobil Esemka. Mobil Esemka memiliki 5 jenis varian yaitu SUV, pick up double cabin, sedan, pick up single cabin, dan van. Siswa SMK yang rata-rata masih berusia 16-17 tahun sudah dapat menciptakan cikal bakal kemajuan teknologi Indonesia di bidang transportasi. Pembuatan Mobil Esemka menelan biaya sebesar Rp. 175 Juta untuk 5 jenis mobil Esemka yang lainnya dikerjakan oleh SMK-SMK lainnya. Mobil ini dibandrol Rp. 80 Juta per unit.
Mobil ESEMKA, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

5. Robot Tempur TNI

Robot banyak diciptakan untuk mempermudah kerja manusia, ada banyak jenis robot, seperti robot humanoid, robot medis, robot yang menyerupai hewan peliharaan dan robot tempur. Indonesia mampu membuat robot tempur yang diciptakan tahun 2009 yang digerakkan dengan tenaga listrik dari dua baterai. Robot tempur ini diciptakan oleh Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjitek) TNI AD, Karangploso, Kabupaten Malang dan sudah beberapa kali diujicobakan. Robot tempur berukuran 1,5 m kali 0,5 m dengan berat sekitar 100 kg mampu mengangkut beban 150 kg dan memiliki kecepatan maksimal 60 km/jam serta mampu menjelajah hingga 1 km dari pusat kendali. Robot tempur ini adalah karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan di bidang pertahanan dan kemanan.
Robot Tempur TNI, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

4. Senjata Pindad Indonesia

PT. Pindad adalah perusahaan negara yang bergerak di industri manufaktur yang mengkhususkan diri dibidang produk militer. Produk-produk ini dibuat untuk kepentingan komersial yang diekspor keberbagai negara. PT. Pindad memproduksi senjata seperti Sidearms, Submachine Guns, Assault Rifles, Battle Rifles, Machine Guns, Sniper Rifles, Grenade Launchers, Mortar, Pistol, Panser dan lain sebagainya. Produk-produk ini di desain, dikembangkan, rekayasa dan fabrikasi serta perawatannya semua dibuat oleh putra-putri Indonesia yang membanggakan.
Senjata Pindad Indonesia, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

3. Film Animasi “Pada Suatu Ketika”

Nah ini dia yang sedang hangat dibicarakan di berbagai media, di TV, internet, dan media lainnya. Sebuahkarya anak bangsa yang membanggakan, sebuah film animasi pendek yang diunggah di youtube. Sebuah film animasi yang terinspirasi film Hollywood “Transformers” diciptakan oleh sekumpulan anak muda kreatif yang menamakan dirinya LakonAnimasi. Film ini bercerita sarana transportasi khas Indonesia seperti bajaj, kopaja, ojek yang berubah menjadi robot dengan kedatangan alien dengan space ship-nya. Dengan setting suasana keramaian pasar, pangkalan bajaj, kopaja dan ojek yang menggambarkan “sangat Indonesia”. Film animasi ini tidak kalah dengan produksi luar seperti Pixar Studio, Dreamworks Animation dll dan diharapkan mampu bersaing dengan film-film Hollywood.
 Film Animasi "Pada Suatu Ketika", karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

2. Anoa Indonesian Panzer

Inilah salah satu karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan, Anoa Indonesian Panzer. Anoa Indonesian Panzer, kendaraan pengangkut lapis baja ini diproduksi oleh PT. Pindad tahun 2006 sebanyak 150. Penamaan Anoa Indonesian Panzer berdesain monocoque terilhami dari hewan mamalia khas Sulawesi dengan tampilan yang tidak kalah dengan buatan Eropa. Anoa Indonesian Panzer dilengkapi dengan baja anti peluru yang tidak akan tembus oleh AK47 atau M-16. Memiliki kecepatan 90km/jam, dengan enam roda mampu menanjak dengan kemirigan hingga 45 derajat dan mampu melompat selebar satu meter. Meskipun Anoa Indonesian Panzer diproduksi dengan tujuan pertahanan dan keamanan negara, namun beberapa negara menyatakan minatnya untuk membeli Anoa Indonesian Panzer seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Oman, Bangladesh dan Nepal.
Anoa Indonesian Panzer, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

1. Pesawat Gatotkaca N-250

Pesawat Gatotkaca N-250 adalah pesawat kebanggaan bangsa Indonesia yang diproduksi 100% oleh putra-putri Indonesia di bawah payung PT. IPTN (sekarang PT. Dirgantara Indonesia) tahun 1995. Pesawat dengan jenis regional komuter turboprop mampu mengangkut 50-70 penumpang. Gatotkaca N-250 secara resmi dipamerkan di Cengkareng tahun1996 oleh presiden Indonesia saat itu, Soeharto. Produksi Pesawat Gatotkaca N-250 akhirnya menurun bahkan dihentikan produksinya akibat krisis keuangan di Asia tahun 1998. Pesawat Gatotkaca N-250 mulai dirintis kembali oleh BJ Habibie dengan persetujuan SBY.
Pesawat Gatotkaca N-250, karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan

Siapa yang harus disalahkan jika begini adanya

6pemicu kenakalan remaja 

,makin hari kenakalan remaja makin merajalela seperti yang kita lihat di berita televisi kesayangan kita dimana mana tawuran pacaran sex bebas yang sangat meprihatinkan adalah itu semua di lakukan oleh para pemuda bangsa atau tunas bangsa dimana masa depan bangsa kita ada di tangan mereka.trus kalau mereka semua begitu trus masa depan bangsa kita bagaimana?. berikut adalah 6 masalah yang memicu kenakalan remaja[b] yang sudah saya rangkum. 

[b]broken home
 
taukah anda broken home? broken home adalah masalah rumah tangga yang hancur contohnya cerai dll.broken home akan menyebabkan anak kurang di perhatikan dan ini akan membuat anak seperti tak punya pilihan lain selain sering berbuat onar untuk melampiaskan kesediahan setiap di rundung masalah. 

faktor lingkungan 
ternyata faktor lingkungan juga berpengaruh 
cohtohnya:seorang anak tinggal di daerah yang penduduknya suka minum alkohol dan anak itu tumbuh di situ anak itu akan ikut ikut meminum alkohol. 

faktor teman 
untuk faktor ini hampir sama dengan faktor lingkungan. 

tidak ada tempat untuk menyalurkan bakat 
ini yang harus kita benahi bahwa para pemuda itu butuh tempat untuk menyalurkan bakat mereka jika salah tempat mereka akan berbuat yang negatif 

kesenjangan sosial 
kesenjangan sosial juga bisa memicu tindakan penyimpangan. 

keingintahuan dan tantangan 
banyak juga pemuda yang menyimpang karna keingintahuan dan tantangan baik dari dalam diri atau orang lain. 

akibat menikah diusia muda.



Ragu Menikah (doc Corbis)
Dikutip dari harian vivanews.com
akibat
Menikah sebelum cukup usia
, ternyata masih banyak terjadi di kota maupun di daerah-daerah di Indonesia. Budaya perjodohan bahkan sejak anak perempuan belum lulus SD atau SMP, masih dilakukan  banyak orangtua, terutama yang tinggal di pedesaan.
Dari penelitian yang dilakukan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Rembang, pernikahan dini yang dilakukan anak-anak usia sekolah masih terbilang tinggi. Pada 2006 - 2010, jumlah anak menikah usia dini (menikah di bawah usia 17 tahun) masih meningkat walaupun persentasenya naik turun.

“Pada 2006 jumlahnya 12, 2007 ada 6, 2008 sebanyak 21 anak, 2009 sebanyak 31 anak dan 2010 sampai dengan Juli jumlah anak menikah usia dini sebanyak 28,” kata Sekretaris Cabang KPI Rembang, Iin Arinta Fahadiana dalam Diskusi Publik Refleksi Hari Anak Nasional dengan tema 'Perkawinan Anak, Salah Siapa' di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, kemarin.

Sementara data lain menunjukkan, ada beberapa penyebab terjadinya pernikahan anak usia dini. DR Sukron Kamil, salah seorang peneliti dari UIN menyatakan, 62 persen wanita menikah karena hamil, 21 persen pernikahan karena ingin memperbaiki ekonomi dan keluar dari kemiskinan dan sisanya karena dipaksa orangtua dan karena status sosial.

Namun dari fakta yang didapat, perlu diketahui, pernikahan dini memiliki dampak negatif. “Bukan sekadar dampak psikis dan fisik,” kata Iin.

Apa saja dampak dari pernikahan anak usia dini?

1. Kekerasan terhadap anak 
Anak bisa mengalami kekerasan dari orangtua atau keluarga bila menolak untuk dinikahkan. Seperti kasus di desa Tegaldowo rembang dan Desa Ngiri, orangtua sampai melakukan kekerasan fisik, seperti menendang, dan memukul dengan sapu, sehingga anak kabur dari rumah. Bahkan ada kasus, setelah pernikahan, anak mencoba bunuh diri dengan minum cairan pestisida

2. Tingkat perceraian tinggiLebih dari 50 persen pernikahan anak tidak berhasil, dan akhirnya bercerai. Bahkan ada juga kasus yang menjalani pernikahan hanya dalam hitungan minggu lalu berpisah. Dan, biasanya hal ini terjadi karena anak perempuan tidak mau melakukan kewajiban sebagai istri dan kurangnya kesiapan dari masing-masing pasangan yang mau menikah

3. Kemiskinan meningkat, karena belum siap secara ekonomi
4. Traffiking/eksploitasi dan seks komersial anakSetelah menikah maka perempuan akan dibebaskan oleh orangtuanya. Mereka akan keluar dari desanya atau rumahnya dan memilih bekerja. Beberapa kasus anak bekerja sebagai penyanyi karaoke bahkan ada juga yang menjadi wanita penghibur

Senin, 28 Oktober 2013

kotbah kyai amatir about VIRGINITAS

 ini kotbah anak amatitr

Virginitas Kerusakan Virginitas dan Akar MasalahnyaTHIS IS IT ! VIRGINITAS ALA FRIED CHICKEN
(Apa lagi kalo bukan kapitalisme-sekularisme?)
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Ruum 41).
“Tak ingin kalah dengan Kota Bandung….” Begitu tulis harian Radar Bogor (9/02/2013) dalam uraiannya, seperti headline yang fotonya tercantum di view. Wow, kayaknya saya harus salto, makan bakso, sambil bilang… pucuk.. pucuk.. pucuk. Kalo ulasannya begitu, berarti kira-kira kapan kota lain menyusul? Hadeww..
Masih ingat dengan istilah Ayam Kampus, Ayam Abu-Abu? Tahu nggak kenapa istilah itu masih aktual sampe sekarang? Yup, karena memang profesi ini masih digemari sampai sekarang. Gimana sebenarnya virginitas versi anak-anak ABG yang rela jadi ayam-ayaman?
Umumnya mereka cuek soal itu, karena memang ada sebab, kenapa mereka akhirnya menerjuni “dunia ayam” itu. Bisa jadi karena dia korban dari salah sekian korban remaja putri yang kena kibul pacarnya. Cowoknya telah merenggut keperawanannya, tanpa pernah mau bertanggung jawab. Baginya masa depan telah berakhir bersamaan dengan kegadisannya yang telah terenggut. Maka sisa hidupnya, dia habiskan hanya mencari kesenangan dengan menjadi wanita panggilan.
Bisa juga karena kondisi keluarga mereka kurang harmonis. Si ayah karena ngerasa dia kepala rumah tangga maka menyerahkan urusan rumah kepada isterinya. Sementara si ibu ternyata juga wanita karier, yang nggak mau di bikin susah kalo harus terus di rumah ngurusin anak. Maka akhirnya, anak hanya diurusi oleh pembantu. Sebagai sikap ‘protes’ si anak kemudian mencari pelampiasan kasih sayang di luar rumah. Tapi sayangnya, sikap itu keterusan dengan mencari kesenangan tanpa batas. Pada kelompok ini, biasanya mereka menjadi ayam bukan karena pengin duit, tapi hanya having fun aja.
Makanya kenapa kita sebut fried chicken, karena emang fried chicken merupakan salah satu menu ayam yang agak ‘berkelas’ dibanding menu ayam yang lain. Kalo ‘ayam’ biasa, mereka menjadi ‘ayam’ karena emang tuntutan ekonomi, biasanya kemiskinan yang jadi alasan.
Arti Sebuah Keperawanan
Sebelum kita ngobrol panjang lebar tentang virginitas, kita perlu sepakati dulu kalo tolok ukur alias standar yang kita gunakan sebagai paramater virginitas adalah aqidah Islam. Kenapa harus Islam? Pertama, karena itu adalah aqidah dan agama kita. Kedua, Islam itu nggak cuman ngobrol masalah ibadah ritual doang, tapi masalah keduniawian termasuk diantaranya virginitas juga dibahas. Ok sepakat?
Kalo sudah sepakat mari kita mulai membahasnya. Sebagian orang boleh aja berkomentar kalo keperawanan itu nggak penting. Tapi bagi seorang muslimah itu penting banget, karena masalah ini terkait dengan hukum-hukum yang lain. Tuh, keliatan banget kalo islam itu paripurna. Sehingga suatu perbuatan, berhubungan erat dengan kualitas perbuatan lain.
Pertama, perawan atau nggak, bisa jadi pertanda seorang muslimah itu bisa jaga diri, jaga kehormatan atau nggak, sebagaimana perintah Allah:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya…..dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur 31).
Nah bagi mereka yang menganggap perawan nggak penting, makanya mereka juga nggak punya rasa malu, akhirnya memilih untuk jadi fried chicken alias ayam-ayaman. Sehingga profesi ini mereka jalani layaknya mereka bekerja, kalo harus hilang keperawanannya menurut mereka itu konsekwensi dari pekerjaan. Karena urusannya dengan kerja, maka harus profesional, dan ukuran profesional itu biasanya adalah duit.
Kedua, keperawanan juga penting kalo dikaitkan dengan soal perkawinan. Seorang muslimah yang masih perawan (belum nikah) tentu berbeda perlakuannya dengan yang janda (sudah menikah). Misalnya, ketika masa khitbah Rasulullah menyampaikan haditsnya
“Hai Jabir, engkau kawin dengan perawan ataukah dengan janda?” Jabir menjawab, ‘Saya menikah dengan janda”. Rasulullah Saw bersabda, “Alangkah baiknya jika engkau mengawini perawan, engkau dapat menjadi hiburannya dan dia pun menjadi hiburan bagimu” (HR. Jamaah)
“Seorang janda tidaklah dinikahkah sehingga dimintai pendapatnya. Tidak pula seorang gadis dinikahkan kecuali dimintai izinnya dan izin darinya berupa sikap diamnya” (HR. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)
Ketiga, terkait dengan hukum haram menikahi wanita pezina sampai dia mau bertobat dan sudah selesai masa iddahnya. “Wanita yang berzina tidak boleh dinikahi oleh laki-laki yang berzina dan laki-laki musyrik. Yang demikian diharamkan atas orang-orang yang beriman” (QS. An Nur 3)
Intinya, virginitas adalah hal penting yang nggak bisa dianggap sepele. Menganggapnya enteng, sama halnya menganggap diri kita nggak punya harga diri. Kalo orang sudah nggak punya harga diri, maka apapun ditabraknya, termasuk hukum syariat Islam.
Sobatku, apa yang dilakukan teman-teman kita dengan menjadi ayam kampus, ayam abu-abu atau bahkan ayam biru (anak SMP) sebagai sebuah gambaran betapa amburadulnya pergaulan remaja kita saat ini. Kalo dulu menurut cerita orang-orang tua kita, saat mereka masih muda, jalan berdua antar lawan jenis aja para tetangga udah ributnya minta maaf.
Beda dengan sekarang. Ada anak gadis kita atau tetangga kita, diboyong ngalor-ngidul sama anak cowok, kita cuek aja. Bahkan kalo udah ketahuan halim…eh maksudnya hamil, tetangga pun kayaknya masih cuek dan memaklumi. Mereka pikir, “asal bukan anak saya”, nggak masalah buat mereka.
Begitulah masyarakat kita sekarang ini memandang kehormatan dan kesucian bukanlah sesuatu yang perlu dipertahankan. Kalo emang kejadian ‘kecelakaan’ ya, nikahin aja, apa repotnya sih, khan udah dikasih contoh oleh para seleb kita, yang sering kita saksikan di teve. Persis kayak dalam pelajaran bahasa Indonesia; ”buatlah seperti contoh!” Wasyah!
Ya, kaum seleb makin gila aja tingkah lakunya. Mulai dari hamil diluar nikah, kumpul kebo, sampe berani tampil seronok dengan pakaian yang serba press body, atau yang memperlihatkan (maaf) belahan dadanya.
Padahal kita tahu mereka perempuan, yang memang harus lebih menjaga kehormatan dan kesuciannya. Tapi apa yang mereka lakukan, malah justru menjual murah kehormatan dan kesuciannya.
Biar Keperawanan Tetap Utuh
Buat teman-teman kita yang udah terlanjur jadi ayam kampus, ayam abu-abu, ayam biru atau kupu-kupu malam, kita perlu ingatkan bahwa mereka telah berbuat zina. Ok, kalo mereka tetap cuek terhadap kehormatan atau kesucian, tapi coba terus kita sampaikan bahwa mereka telah berzina. Selain maksiat binti dosa, zina membawa dampak buruk yang luar biasa. Gimana nggak? Lha wong zina itu menjadi penghantar tertularnya penyakit seksual macam gonorhoe, sipilis, bahkan AIDS. Nggak hanya itu, zina juga berpotensi merusak tatanan kehidupan rumah tangga. Gara-gara zina juga, Allah bisa murka kepada kita, sebagaimana sabda Nabi Saw : “Apabila telah nampak perzinahan dan riba di suatu negeri, maka penduduk negeri itu telah menghalalkan diri mereka sendiri untuk mendapatkan azab Allah” (HR. Thabrani dan Al Hakim)
Mungkin ada yang masih bandel membela begini “..tapi pelacuran bermanfaat, khan bisa menghasilkan pajak”. Non, mau ada manfaat atau kagak, yang namanya barang buruk bin haram, ya tetap nggak boleh. Jangan salah menilai, mentang-mentang bisa mendatangkan manfaat, lalu pelacuran ok saja, prostitusi jalan terus. Nggak seperti itu.
Sebab yang jadi fokus pembahasan kita adalah zina itu haram, sebagaimana Firman Allah: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Israa’ : 32).
Nah kawan-kawan, ‘mendekati zina’ aja dilarang, apalagi melakukan perzinahan. Tidak kompromi! Mau karena duit kek, pengen seneng-seneng kek, apapun lah. Diungkapkan dalam Al Quran bahwa zina adalah perbuatan yang keji dan jalan yang buruk, merupakan peringatan dan penjelasan bahwa perbuatan tersebut adalah haram.
Wujud dari keharaman zina itu dipertegas dengan sangsi bagi pelaku zina, sebagaimana dalam Al Quran disebutkan :
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka cambuklah tiap seorang dari keduanya seratus kali cambukan, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman” (QS. An Nuur : 2).
Wah, kejam amat ya ! Kalo kamu berpikir bahwa hukuman itu kejam, maka lebih kejam mana dengan membiarkan zina tetap legal sehingga mengakibatkan kerusakan tatanan kehidupan dan menimbulkan berbagai penyakit? Nah loe !
Makanya, standar kejam atau nggak, bukanlah standar kebenaran. Bahkan di ayat tadi (An Nuur 2) disebutkan “janganlah belas kasihan mencegah kamu menjalankan hukum Allah”, itu artinya memang standarnya bukan perasaan, apalagi HAM.
Gals, sebagian besar orang sekarang (termasuk kaum muslim) sudah tertipu dengan ide HAM dan demokrasi. Bahkan dibela-belain mereka lebih memilih HAM daripada syariat Islam yang jelas-jelas datangnya dari Allah SWT sebagai Sang Khalik kita. Sementara standar HAM itu relatif, nisbi dan bisa jadi subyektif. Yang menurutnya bisa menguntungkan mereka, maka dikatakan itu melanggar HAM. Seperti halnya ketika Islam melarang zina, pelacuran dan prostitusi. Maka rame-rame para pembela HAM itu mengatakan Islam itu kejam, diskriminatif.
“Kalo islam melarang zina, pelacuran, lalu siapa yang memberi makan mereka dan anak-anak mereka” itu biasanya alasan umum mereka. Dan sebagian masyarakat tertipu dengan pembelaan mereka itu, sehingga yang sebelumnya sudah berprofesi pelacur akan tambah mantab, sedang masyarakat yang lain membela.
Kita perlu sampaikan disini untuk menjawab alasan di atas ada dua sisi yang harus dipahami. Pertama, soal rizki itu sudah merupakan ketetapan Allah, sehingga nggak perlu kita risau, nggak bisa makan. Sebab memang datangnya rizki itu hanyalah Allah. Yang bisa kita usahakan sebagai mahluk-Nya adalah mencari ‘sesuatu’ yang bisa mendatangkan rizki Allah, salah satunya bekerja. Tapi ingat, bekerja itu pun bukan sebab datangnya rizki, sekali lagi bekerja itu adalah ‘perantara’ datangnya rizki. Sebab bisa jadi ortu kamu bekerja siang-malam, tetapi begitu dapat gaji, ternyata adik kamu sakit keras yang butuh biaya banyak, sehingga gaji bokap kamu, ‘terpaksa’ buat ongkos berobat. Padahal kamu berpikir mungkin dengan uang gaji bokap, kamu bisa beli ini dan itu, tapi ternyata uang hasil kerja itu hanya ‘mampir lewat’ aja, selanjutnya diberikan kepada pihak rumah sakit, tempat adik kita sakit tadi. Sehingga kalo para pelacur itu nggak berprofesi lagi, bukan berarti mereka nggak bisa makan. Karena yang menjamin rizki adalah Allah. Mereka bisa bekerja di tempat yang lain yang halal.
Kedua, ketika Islam melarang pelacuran atau prostitusi, bukan berarti Islam cuek terhadap dampak setelahnya. Perlu diingat bahwa para pelacur itu bagian dari masyarakat, sedangkan masyarakat itu bagian dari sistem negara ini. Maka adalah tanggung jawab negara, ketika para pelacur itu di razia dan ditangkapi. Negara harus memberikan wejangan kepada para pelacur itu agar tidak kembali menjalani profesi itu. Trus, negara juga harus menyediakan ‘fasilitas’, misalnya lapangan kerja buat mereka. Dan yang nggak kalah pentingnya, negara juga harus membuntu segala celah yang bisa membuat kaum wanita tergiur menjadi pelacur, diantaranya budaya permisiv alias kebebasan.
Bicara budaya permisiv, ini sudah jadi pembicaraan umum. Dan sudah ketahuan juga dampak dari budaya permisiv itu jelas-jelas membuat para remaja merasa dapat angin segar untuk ngelakuin apa aja sebebas-bebasnya. Prinsipnya kayak syair sebuah lagu “yang penting hepy”. Ya, yang penting mereka senang, urusan moral, agama apalagi, itu nggak masuk hitungan. Itulah ciri masyarakat secular. Puihh, payah nian.
Dan ini sedikit faktanya
Dan bukti dari kerusakan akibat pacaran itu nampak di depan mata kita. Akibat pertama yang kita bisa lihat dengan jelas adalah perilaku seks bebas. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2009 pernah merilis perilaku seks bebas remaja dari penelitian di empat kota yakni Jakarta Pusat, Medan, Bandung, dan Surabaya hasil yang didapat sebanyak 35,9% remaja punya teman yang sudah pernah berhubungan seksual sebelum menikah.
Seks pranikah juga dilakukan remaja di sejumlah wilayah lain di Indonesia. Di Surabaya, misalnya, tercatat 54 persen. Sementara di Bandung 47 persen serta 52 persen di Medan. “Hasil penelitian di Yogyakarta dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalamai kehamilan sebelum menikah”
Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2010 menunjukkan, 51 persen remaja di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek telah berhubungan seks pranikah. “Artinya dari 100 remaja, 51 sudah tidak perawan,” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief usai memberikan sambutan pada acara grand final Kontes Rap memperingati Hari AIDS sedunia di lapangan parkir IRTI Monas, Ahad (28/11/2012)
Setelah berani melakukan seks bebas, maka resiko dari akibat seks bebas adalah hilangnya virginitas. BKKBN memiliki data di tahun 2010, 54 persen remaja di Surabaya, Jawa Timur sudah kehilangan kegadisan. Pun demikian juga di kota-kota lain, seperti di Medan 2 persen remaja putrinya kehilangan kegadisan dan di Bandung angkanya mencapai 47 persen.
“Hasil penelitian di Jogja, dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalami kehamilan sebelum menikah,” jelas Sugiri Syarief, Kepala BKKBN usai acara Grand Final Kontes Rap memperingati Hari AIDS sedunia di lapangan parkir IRTI Monas.
Apakah berhenti di situ? Tidak, setelah hilangnya keperawanan, maka akibat berikutnya, ada 2 kemungkinan, bisa terjadi aborsi bagi yang tidak menginginkan jabang bayi, atau si wanita menjual diri alias jadi wanita tuna susila, jika akhirnya si pacar nggak mau bertanggungjawab. Bagaimana data kedua keburukan tersebut?
Data BKKBN mengenai estimasi aborsi di Indonesia per tahun mencapai 2,4 juta jiwa, sebanyak 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan remaja. “Dari 2,5 jutaan pelaku aborsi tersebut, 1 – 1,5 juta di antaranya adalah remaja. Remaja sudah bisa aktif secara seksual, namun sulit memperoleh alat kontrasepsi. Akibatnya terjadi kehamilan yang tidak diinginkan,” kata Sudibyo Alimoesa, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN saat dihubungi detikHealth, Rabu (30/5/2012)
Sementara data pekerja seks komersil di Indonesia, data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2008-2009, menyebutkan dari 40 ribu sampai 70 ribu pekerja seks komersial (PSK) di Indonesia, sekitar 30 persen dilakoni anak-anak di bawah umur yakni berusia di bawah 18 tahun.
Nah, begitu sudah mengenal dunia prostitusi, maka kerusakan berikutnya yang harus kita tanggung bersama adalah menyebarnya penyakiat AIDS. Sebab penyakit ini bisa menyebar salah satunya dengan hubungan seks oleh penderita AIDS. Dari total kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan pada 1 Januari-30 Juni 2012 tercatat sebanyak 9.883 kasus HIV dan 2.224 kasus AIDS, dengan 45 persen di antaranya diidap oleh kaum muda.
Sedangkan data Kementerian Menteri Kesehatan akhir Juni 2010 mencatat, terdapat 21.770 kasus AIDS serta 47.157 kasus HIV positif dengan persentase pengidap usia 20-29 tahun, yakni 48,1 persen dan usia 30-39 tahun 30,9 persen. Selain itu, kasus penularan terbanyak adalah heteroseksual 49,3 persen, homoseksual 3,3 persen, dan IDU 40,4 persen.
Lalu, apakah kerusakannya hanya berhenti di situ? Jawabannya TIDAK. Akibat berikutnya yang paling dekat, setelah kasus-kasu di atas adalah kasus bunuh diri. Bisa jadi karena malu harus menanggung seorang diri kehamilan sementara sang pacar pergi tanpa pesan. Dia mau enaknya, nggak mau anaknya. Atau nekad bunuh diri, karena suaminya selingkuh dan sering jajan ke prostitusi. Atau bunuh diri karena putus asa dengan penyakit AIDS yang dideritanya.
Nah, ini nggak bisa dibiarkan berlanjut, kalo kita emang masih care dengan kondisi pergaulan remaja kita. Harus ada upaya yang serius, simultan dan sinergi bergandengan tangan menumpas abis budaya permisiv yang sekularistik. Caranya? Dengan menjalin kerjasama di semua komponen. Mulai dari individu di keluarga dengan menanamkan aqidah Islam yang shahih, ketakwaan yang tiada tanding bagi anggota keluarga. Masyarakat juga yang ketat dalam mengontrol aktivitas warganya, menstadarisasi setiap kejadian yang ada di sekitarnya dengan aqidah dan syariat Islam. Serta peranan negara dalam penerapan aturan yang solutif dan sanksi yang tegas.
Tiga kekuatan ini kalo digabungkan menjadi kekuatan dahsyat yang bisa mencegah kerusakan lebih jauh dalam rangka melindungi kehormatan manusia.
Mari kita renungkan firman Allah Swt.: “…Jika kamu (hai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS Al-Anfaal 73).
Gals, sekularisme emang bikin sengsara umat manusia. Jadi, mari mengembalikan kesucian dan kehormatan umat manusia dengan menggusur ideologi kapitalisme-sekularisme dari kehidupan kita. Selanjutnya, terapkan Islam sebagai ideologi negara. Kagak pake dilama-lamain lagi. Mari berjuang sekarang juga!

awal pembicaraan

salam bagi para pemuda indonesia dan lainnya ini adalah post pertama saya dimana sebelumnya saya mohon maaf jika ada tulisan dan kata"yang sekirannya sukar untuk dimengerti bagi para sobat pembaca.!


saat ini inti dari tujuan keluarga kita meregenerasi kehidupan adalah untuk mendapatkan generasi penerus yang dapat menata dan mengatur segala apa yang sekiranya saat ini belum tertata dengan baik dan rapi baik dari segi kehidupan sosial dan kehidupan religius kita.
       kusus bagi teman"ku yang masih muda dan masih berangan angan untuk meregenerasi hidup kita alangkah baiknnya jika kita para pemuda menerapkan sstem kehidupan yang sehat bai dari segi pergaulan atau segi amal ibadah kita karena akan fatal bagi kehidupan kita kedepan dalam mengatur dan mendidik keluarga kita utamannya anak kita .
       OK bukankah itu berdampak coba kaliaan pikir dulu sejenakkkk.............................!

sekarang mengapa para pemuda hanya bisa membicarakan kejelekan orang lain di setiap berkumpu dengan anggota dan teman"nya . tapi alangkah baiknnya jika kita koreksi diri kita terlebih dulu karena kegiatan semacam ini terbilang sulit dan tidak digemari bagi kita para kaula muda dimana hanya akan memperlihatkan kesalaan kita pada teman kita dan terlalu publik dimana letak aiv diri kita bener kan coba kaliaan pikir lagi>
 setidaknnya kita dalam hidup ini lebih memperbaiki kehidupan kita dulu agar jika kita mengkritik khidupan orang lain kita sudah dapat mengerti apa yang akan orang lain rasakan dari gunjingan yng kita perbuat.
utama pembicaraan pemuda sekarang adalah seputar lawan jenis mereka dimana merka terlalu over dalam menyatakan opini tentang seseorang cowok atau pun seorang cewek . dimana banyak sekali para remaja saat ini yang hanya memiliki setatus saja tapi sangat berlawanan dengan keadaan aslinya . iya kan ini utamannya para cowok yang ngumpul dan melihat cewek secara otomatis itu yang mereka katakan.

oke sobat reader  sementara sekian dulu semoga dapat dimaklumi jika ada singgungan dan kata yang kurang berkenan dan menceritakan tentang diri dan kehidupan anda .